Untuk
menutup biaya hidup di Solo dan membayar biaya kuliah, Widri jual es Sari
kacang Ijo di kampusnya. Meski begitu, ia tak malu dan malah memotivasinya
belajar lebih giat. Hasilnya, laki-laki asal Sragen itu lulus dengan predikat
cumlaude dari Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (POK) Universitas Tunas
Pembangunan (UTP) Solo. Untuk meraih gelar sarjana, Witri hanya membutuhkan
waktu 3 tahun 9 bulan dengan IPK 3,54, Sabtu (26/10).
Sarjana
hasil jualan es sari kacang ijo ini sungguh membanggakan. Untuk bisa kuliah
harus bekerja dahulu sehingga termasuk yang agak terlambat kuliah. Sejak
semester 2 mulai usaha serabutan termasuk berjualan es sari kacang ijo. Meski
disibukkan berjualan tetapi ia tetap mampu manjaga prestasi akademik dan
menjalankan amanah sebagai pengurus unit kegiatan muslim.
“Witri
salah seorang mahasiswa yang ulet. Meski tidak punya, namun punya semangat
untuk bekerja dan sebagai mahasiswa olahraga skillnya juga bagus,” ungkap salah
seorang dosen POK FKIP UTP.
Sebagai
bentuk syukurnya, Witri pulang setelah wisuda dari kampus menuju rumah di Desa
Plupuh Sragen dengan mengayuh gerobak lengkap dengan pakaian toga. Butuh waktu
lebih dari satu jam untuk menempuh perjalanan dengan rute kampus – jalan Ir
Sutami-Jurug-Palur – Kebak Kramat – Masaran hingga rumah. Selain kondisi
jalanan yang padat juga dikarenakan banyak dimintai foto selama perjalanan.
“Alhamdulillah,
beasiswa mahasiswa dari RZ yang pernah saya terima benar-benar saya rasakan
manfaatnya. Hingga akhirnya sekarang saya bisa menyandang gelar sarjana dan
cumlaude. Mohon sampaikan salam dan ucapan terima kasih saya kepada teman-teman
dan pimpinan RZ,” pinta Witri saat datang ke kantor RZ cabang Solo.
Ternyata
impian Witri tak terhenti sampai sarjana saja. Saat ini sedang belajar juga di
kampung Pare Kediri untuk mengasah kemampuan Bahasa Inggris guna mengejar
cita-cita terbang ke Australia melanjutkan S2.
Sumber
: http://www.rumahzakat.org/kisah-witri-suwanto-penjual-es-raih-gelar-sarjana/
\iklan |
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi indodetik.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.