.comment-content a {display: none;}
Info
|
Profil G+ Profil Facebook Profil twitter profil Youtube rss feed
Home » » Kebutuhan Untuk Mempertimbangkan Implikasi Keperilakuan

Kebutuhan Untuk Mempertimbangkan Implikasi Keperilakuan

APB dan pendahulunya Committee on Accounting, telah mengurangi sejumlah prinsip akuntansi yang tidak diinginkan secara keperilakuan, namun masih terdapat beberapa masalah. Tujuan dari akuntansi dan profesi manajemen adalah mengeliminasi praktik yang memberatkan ini dan menciptakan sekumpulan prinsip akuntansi yang diterima secara umum yang akan memotivasi manajer untuk membuat keputusan ekonomi yang kuat. Jika hal ini dipandang tidak mungkin, maka sistem pelaporan keuangan perusahaan setidaknya tidak mendorong manajer untuk bertindak menentang apa yang menjadi kepentingan terbaik dari pemegang saham dan masyarakat.
APB dan badan-badan lainnya yang memengaruhi detinisi dari apa yang membentuk prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum harus menanyakan'.
  1. Apakah prinsip-prinsip atau praktik akuntansi ini memotivasi manajer untuk berperilaku mementingkan diri sendiri,
  2. Apakah tindakan ini dapat merusak kinerja aktual manajerial karena didasarkan pada ilusi kinerja yang sebenarnya tidak pernah ada atau menghasilkan tindakan ekonomi yang tidak bagus. jika jawaban terhadap kedua pertanyaan ini adalah ya, dan hal ini sangat mungkin terjadi, maka penggunaan praktik akuntansi tersebut seharusnya tidak didorong, kecuali secara jelas dibenarkan oleh lingkungan bisnis yang didefinisikan secara jelas.

Faktor penentu penting lainnya dari kekuatan, karakter, dan prevalensi respons manajerial terhadap beberapa perbaikan dalam aspek keperilakuan akuntansi keuangan adalah sikap manajer terhadap sistem pelaporan perusahaan. Manajer dalam bal ini meliputi Komisi Bursa dan Sekuritas, Bursa Saham Utama, Komite Pajak Profesional dan etika dari AICPA, pengadilan, dan kongres.
Kelanjutan kontroversi terhadap penanganan yang tepat terhadap pajak tertunda mengilustrasikan perlunya untuk mempertimbangkan aspek keperilakuan dari suatu prinsip akuntansi. Pajak ditunda muncul ketika perusahaan menggunakan metode akuntansi yang berbeda untuk tujuan pajak. Perbedaan waktu antara nilai buku dan pengakuan pendapatan dan biaya secara pajak menghasilkan penundaan pembayaran pajak. Terdapat tiga metode berbeda untuk menangani penundaan pajak ini dalam laporan keuangan. Metode arus (flow) akan melaporkan pajak kepada otoritas pajak sebagai biaya pajak untuk tujuan buku. Pendekatan alokasi kornprehensif mendasarkan biaya pajak terhadap keuntungan buku sebelum pajak. Pendekatan alokasi parsial adalah variasi dari metode arus. Pendekatan ini dapat meliputi perhitungan kewajiban pajak tertunda hanya pada pajak yang dianggap oleh manajemen sebagai benar-benar dapat dibayarkan pada periode rnendatang ditambah pajak pada periode sekarang.
APB masuk untuk memperbaiki keputusan-keputusan ini dengan memutuskan pendekatan berdasarkan metode alokasi komprehensif, tetapi hal inj dilakukan berdasarkan latar belakang pembukuan. Tidak satu pun dewan atau pihak yang mengajukan keputusan tersebut yang tampaknya mengakui aspek keperilakuan dari pendekatan yang diajukan, Terdapat beberapa implikasi motivasi yang tidak diinginkan berkaitan dengan alokasi parsial dan metode arus (flow), sehingga kedua pendekatan tersebut ditolak oleh APB.

Post by indodetik
Sumber Buku Akuntansi keuangan

\iklan
Share this post :

Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi indodetik.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

0 Comments
Comments

Post a Comment

Next Back Home