Sekitar
pertengahan tahun 2012 lalu, rumor Facebook akan memberlakukan sistem berbayar
kepada penggunanya merebak. Karena hal ini, banyak penggunanya khususnya yang
berada di Indonesia merasa gerah dan kecewa atas rencana tersebut. Walaupun hal
itu masih berupa rumor belaka.
Geek
Magazine (06/02) melansir bahwa apa yang akan terjadi apabila ternyata Facebook
benar-benar harus bayar dalam penggunaannya?
Setelah
merebaknya rumor tersebut, Facebook memang telah merilis beberapa fitur
berbayar seperti promosi status atau tulisan, sistem berbayar apabila ingin
mengirimkan pesan ke Mark Zuckerberg dan subscription terpilih yang juga tidak
gratis.
Memang
belum diketahui sejauh mana Facebook berhasil mendapatkan keuntungan dari fitur
berbayar tersebut. Dari mulai dirilis secara global, Facebook telah menekankan
bahwa penggunaan layanan di situsnya tersebut gratis dan akan selamanya gratis.
Tentunya dengan beberapa ketentuan khusus.
Apabila
Facebook ternyata benar-benar mulai menarik biaya atas segala sesuatu yang
disediakan situsnya, tentu akan banyak penggunanya yang beralih ke situs
jejaring sosial lain dan itu menjadi suatu malapetaka bagi Facebook.
Facebook
besar salah satunya karena pengguna. Apabila penggunanya kabur karena sistem
berbayar maka dapat dipastikan berapa banyak kerugian yang akan didapatkan. Hal
tersebut juga sudah terbukti dengan runtuhnya Friendster beberapa tahun lalu
karena terhempas oleh Facebook dan jejaring sosial lain.
Nah,
apabila situs ini mulai memberlakukan sistim berbayar untuk sebagian besar atau
juga seluruh fitur di dalamnya, kira-kira apa yang akan Anda lakukan?
mengurangi beraktivitas di Facebook atau akan langsung menutup account resmi
Anda? Share your opinions.
Sumber
: http://www.merdeka.com/teknologi/apa-yang-anda-lakukan-bila-facebook-tidak-gratis-lagi.html
\iklan |
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi indodetik.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.