Apa sebenarnya tujuan hidup kita ? Mengapa kita bekerja
membanting tulang, pagi jadi siang, siang jadi malam ? Mengapa kita rela
mengorbankan kesenanganan demi uang ? Mengapa waktu untuk keluarga kita, istri
kita, dan anak-anak kita rela dikorbankan demi mencari uang ? Apa yang
sebenarnya kita cari ? Jujur atau tidak, mengakui atau tidak, entah itu orang
beragama atau orang yang tidak mempunyai agama, sebenarnya mencari yang namanya
harta, tahta dan kemudian wanita. Ada juga yang mengistilahkannya sedikit lebih
rohani yaitu gold, glory, gospel ! Jika tiga hal tersebut saya rangkai menjadi
satu kata, maka kata yang tepat adalah kenikmatan !
Jatuhnya kehormatan manusia yang mengklaim dirinya
sebagai makhluk paling mulia mencakup 3 hal tersebut. Kemuliaan manusia bukan
diukur karena punya akal budi. Tetap saja ukuran kemuliaan adalah perbuatan
kita sendiri, terutama perbuatan kepada
sesama. Akal budi dapat membawa manusia kepada kemuliaan hidup di dunia maupun
di kelak setelah ajal. Sebaliknya oleh
akal budi pula manusia bisa menjadi makhluk paling hina di planet bumi ini.
Akal budi bisa merencanakan memanifestasikan nafsu/hawa negatif, sebaliknya
bisa pula mendukung artikulasi hawa positif.
Untuk membangun sikap eling dan waspada, terutama
difokuskan pada 3 hal yang paling krusial yakni : harta, tahta, wanita. Semua itu
bagaikan anugrah “permata” dunia, namun bila kita tidak hati-hati serta eling
dan waspada akan menjadi salah kelola dan berubah menjadi malapetaka bagi
kehidupan manusia. Ketiganya dapat menjadi anugrah madune jagad, dengan syarat
bila kita mampu mengelola dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya bila gagal
mengelola dengan baik dan cara yang tepat akan menjadi malapetaka paling dahsyat
di muka bumi.
Tahta bisa membuat seseorang gila, membunuh,
menghancurkan. Ratusan caleg gagal lalu mengalami stress, gila, bunuh diri,
terlibat kasus uang panas, semua karena demi mengejar kekuasaan dan uang. Yang
berhasil menjadi wakil rakyat, banyak yang singgah di “Hotel” Prodeo gara-gara
harta. Banyak pula pemimpin negara yang jatuh gara-gara masalah skandal seks.
Banyak pengalaman bisa dijadikan pelajaran berharga, namun nafsu manusia
selamanya tak pernah kunjung padam. Latihan mengendalikan nafsu negatif,
belajar bersabar, belajar ikhlas adalah mata kuliah manusia yang tak pernah
usai sepanjang ia masih dibalut raga.
Dikuti
dari situs:
http://wapannuri.com/a.pekerjaan/harta-tahta-wanita.html
http://sabdalangit.wordpress.com/informasi-penting/harta-tahta-wanita/
\iklan |
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi indodetik.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.