Psikolog
sekaligus kriminolog Malaysia Geshina Ayu Mat Saat mengatakan saat ini
kejahatan di negeri itu makin sering terjadi di tengah masyarakat.
Kejahatan yang meningkat itu, kata dia, bisa menyebabkan korban luka bahkan
tewas, seperti dilansir situs asiaone.com, Selasa (23/7).
Target pelaku kejahatan paling banyak adalah perempuan yang berjalan sendirian di jalanan.
Kasus teranyar menimpa Delaila Ahmad, dokter perempuan yang jempolnya dipotong oleh pencuri di depan polikliniknya di Subang Jaya, Selasa lalu.
"Para pelaku kejahatan kini tidak sungkan-sungkan melukai korban supaya tidak dikejar sesudah berbuat jahat," kata Geshina dalam wawancara melalui surat elektronik dengan surat kabar the Star.
Warga yang menyaksikan kejadian itu juga biasanya lebih cenderung berusaha menolong korban ketimbang mengejar pelaku kejahatan.
"Pelaku kriminal juga ada yang menikmati melihat korbannya kesakitan," kata dia.
Dia menjelaskan ada dua tipe pelaku kejahatan. Yang tampak ramah dan keji.
Tipe pertama biasanya lebih menggunakan pendekatan sopan untuk memperdaya korbannya. Senjata hanya digunakan jika korban berusaha mengejar. Tipe kedua lebih memperlihatkan aksi keji untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, misalnya penjambret dengan sepeda motor.
"Penjahat-penjahat itu ada yang suka beraksi di siang hari, ada juga yang malam hari. Sebagian lain beraksi kapan saja."
Pusat bisnis, daerah industri, dan lingkungan padat penduduk lebih mempunyai potensi terjadi tindak kejahatan.
Sumber : http://www.merdeka.com/dunia/malaysia-makin-tidak-aman.html
Target pelaku kejahatan paling banyak adalah perempuan yang berjalan sendirian di jalanan.
Kasus teranyar menimpa Delaila Ahmad, dokter perempuan yang jempolnya dipotong oleh pencuri di depan polikliniknya di Subang Jaya, Selasa lalu.
"Para pelaku kejahatan kini tidak sungkan-sungkan melukai korban supaya tidak dikejar sesudah berbuat jahat," kata Geshina dalam wawancara melalui surat elektronik dengan surat kabar the Star.
Warga yang menyaksikan kejadian itu juga biasanya lebih cenderung berusaha menolong korban ketimbang mengejar pelaku kejahatan.
"Pelaku kriminal juga ada yang menikmati melihat korbannya kesakitan," kata dia.
Dia menjelaskan ada dua tipe pelaku kejahatan. Yang tampak ramah dan keji.
Tipe pertama biasanya lebih menggunakan pendekatan sopan untuk memperdaya korbannya. Senjata hanya digunakan jika korban berusaha mengejar. Tipe kedua lebih memperlihatkan aksi keji untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, misalnya penjambret dengan sepeda motor.
"Penjahat-penjahat itu ada yang suka beraksi di siang hari, ada juga yang malam hari. Sebagian lain beraksi kapan saja."
Pusat bisnis, daerah industri, dan lingkungan padat penduduk lebih mempunyai potensi terjadi tindak kejahatan.
Sumber : http://www.merdeka.com/dunia/malaysia-makin-tidak-aman.html
\iklan |
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi indodetik.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.