NEW
YORK - Firma hukum hak-hak konsumen, Hagens Berman, mengajukan gugatan class
action melawan Google.
Mereka
menuding raksasa teknologi itu melawan hukum dengan mengingkari pembayaran
kepada ribuan pemilik website dan operator yang menempatkan iklan di situs
mereka untuk dijual melalui Google AdWords.
Gugatan
itu diajukan di Pengadilan Distrik Utara California dan mendakwa Google secara
sepihak membatalkan akun AdSense para pemilik situs web tanpa penjelasan sesaat
sebelum pembayaran jatuh tempo.
Mereka
juga menyatakan Google menolak untuk membayar iklan yang sudah berjalan sebelum
pembatalan.
"Praktik
ini telah memicu banyak keluhan dari pemilik situs web dengan beberapa
menderita kerugian hingga ribuan dolar," ujar Steve Berman, seperti
dilansir redorbit.
Dia
meyakini praktik yang dilakukan Google kemungkinan telah merugikan ribuan
pemilik website dan operator yang merasa tidak memiliki cara untuk melawan
perusahaan raksasa seperti Google. Gugatan ini menyusul munculnya isu yang
dibuat oleh seorang blogger anonim yang mengaku sebagai mantan karyawan Google.
Dia
mengaku, Google membatalkan account AdSense agar tidak perlu membayar para
penerbitnya.
Dalam
posting blogger anonim itu menulis "Saya mengambil bagian dalam pencurian
uang dari para penerbit AdSense oleh Google dan ini perintah langsung dari
manajemen. Ada banyak karyawan AdSense yang terlibat, dan itu berlangsung
bertahun-tahun. Saya mendengar masih terjadi hari ini pada skala yang lebih
luas. Tak seorang pun di luar tahu itu, jika mereka melakukannya. FBI dan IRS
mungkin segera akan memulai penyelidikan, karena apa yang mereka lakukan begitu
inheren ilegal dan mereka benar-benar melakukannya tanpa diketahui."
Google
sendiri telah membantah keras tuduhan itu, dan dalam pernyataan yang dimuat di
ReCode menyatakan bahwa "deskripsi tentang proses penegakan kebijakan
AdSense sepenuhnya hanyalah fiksi."
Sumber:
(esy/jpnn)
\iklan |
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi indodetik.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.