Jika
ingin mendapatkan hasil yang optimal, seseorang yang terkena stroke harus
mendapat penanganan dalam waktu kurang dari tiga jam. Waktu inilah yang kerap
disebut dengan golden period.
"Kita
hanya punya waktu tiga jam. Kalau serangan jantung, mereka sesak dan susah
napas, bisa cari pertolongan kiri kanan. Kalau stroke, pusat memori dan pusat
intelektualnya yang kena," kata dr Herianto SpS dalam pemaparan yang
diberikan pada acara Grand Launching Eka Hospital Stroke Center di Eka
Hospital, BSD City, Tangerang, Rabu (2/10/2013).
Ia
menambahkan perlu adanya perhatian dan deteksi dini dari orang lain, termasuk
keluarga dan masyarakat sekitar. Sebab penanganan stroke akut hanya bisa
dilakukan di rumah sakit, sedangkan di rumah hanya bisa dilakukan deteksi dini
atau menangkan pasien sembari menunggu evakuasi rumah sakit.
Tanda-tanda
awal gejala stroke bisa diidentifikasi melalui FAST. Face (wajah) yakni meminta
orang yang dicurigai mengalami stroke untuk tersenyum dan pastikan apakah
wajahnya terlihat simetris atau tidak. Lalu Arms (lengan) dengan meminta orang
tersebut mengangkat kedua lengan lurus ke depan dan menahannya beberapa detik.
"Lihat
apakah orang tersebut hanya bisa mengangkat satu lengan saja. Jika bisa
mengangkat keduanya, perhatikan apakah salah satu lengan turun," kata dr
Herianto.
Speech
(bicara) yaitu meminta orang tersebut untuk mengulang beberapa kalimat terutama
yang mengandung banyak huruf R. Terakhir, yaitu Time (waktu), bila ditemukan
salah satu gejala tersebut maka segera hubungi atau bawa pasien ke IGD rumah
sakit terdekat karena setiap detik sangat berharga.
Menurut
ketua neuro centre Eka Hospital, dr Setyo Widi, meskipun di Indonesia belum ada
data penderita stroke yang pasti, namun ia memperkirakan ada 300.000 kasus baru
penduduk Indonesia yang terkena stroke. Sedangkan di seluruh dunia, satu dari
enam orang berisiko stroke.
"Kalau
di Eka Hospital, ada 25 sampai 30 pasien stroke yang dirawat inap setiap
bulannya," kata dr Setyo.
Meski
begitu, perwakilan Mayo Clinic, Thomas Behrenbeck, M.D, Ph.D, FACCP, mengatakan
bahwa stroke bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dan menghindari
rokok."Lima puluh persen stroke bisa dicegah, terutama dengan hindari
rokok karena itu menjadi faktor penyebab dari 25 persen kasus stroke itu. Selain
itu, rokok juga rasanya tidak enak dan mahal kan," kata Thomas.
Sumber
:
http://forum.tribunnews.com/showthread.php?7207182-Yuk-Kenali-Gejala-Awal-Serangan-Stroke-dari-Sekarang
\iklan |
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi indodetik.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.