Di akhirat nanti, sebelum masuk surga,
seseorang harus melewati shirath. Sebuah jembatan yang menuju surga. Siapa yang
dapat melaluinya, ia akan masuk surga, sedangkan siapa yang terjatuh/terlempar
dari shirath, ia akan masuk ke dalam neraka.
Dari hadits Rasulullah kita menjadi tahu
bahwa semakin cepat seseorang melewati shirath, semakin cepat pula ia menuju
surga. Kecepatan melewati shirath, bergantung pula pada amalannya. Dan, inilah
enam tingkatan kecepatan melewati shirath :
- Secepat kilat
- Secepat angin
- Seperti burung terbang
- Berlari kencang
- Berjalan pelan
- Merangkak
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْمَعُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
النَّاسَ فَيَقُومُ الْمُؤْمِنُونَ حَتَّى تُزْلَفَ لَهُمْ الْجَنَّةُ فَيَأْتُونَ
آدَمَ فَيَقُولُونَ يَا أَبَانَا اسْتَفْتِحْ لَنَا الْجَنَّةَ فَيَقُولُ وَهَلْ أَخْرَجَكُمْ
مِنْ الْجَنَّةِ إِلَّا خَطِيئَةُ أَبِيكُمْ آدَمَ لَسْتُ بِصَاحِبِ ذَلِكَ اذْهَبُوا
إِلَى ابْنِي إِبْرَاهِيمَ خَلِيلِ اللَّهِ قَالَ فَيَقُولُ إِبْرَاهِيمُ لَسْتُ بِصَاحِبِ
ذَلِكَ إِنَّمَا كُنْتُ خَلِيلًا مِنْ وَرَاءَ وَرَاءَ اعْمِدُوا إِلَى مُوسَى صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي كَلَّمَهُ اللَّهُ تَكْلِيمًا فَيَأْتُونَ مُوسَى
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُ لَسْتُ بِصَاحِبِ ذَلِكَ اذْهَبُوا إِلَى
عِيسَى كَلِمَةِ اللَّهِ وَرُوحِهِ فَيَقُولُ عِيسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَسْتُ بِصَاحِبِ ذَلِكَ فَيَأْتُونَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَيَقُومُ فَيُؤْذَنُ لَهُ وَتُرْسَلُ الْأَمَانَةُ وَالرَّحِمُ فَتَقُومَانِ جَنَبَتَيْ
الصِّرَاطِ يَمِينًا وَشِمَالًا فَيَمُرُّ أَوَّلُكُمْ كَالْبَرْقِ قَالَ قُلْتُ بِأَبِي
أَنْتَ وَأُمِّي أَيُّ شَيْءٍ كَمَرِّ الْبَرْقِ قَالَ أَلَمْ تَرَوْا إِلَى الْبَرْقِ
كَيْفَ يَمُرُّ وَيَرْجِعُ فِي طَرْفَةِ عَيْنٍ ثُمَّ كَمَرِّ الرِّيحِ ثُمَّ كَمَرِّ
الطَّيْرِ وَشَدِّ الرِّجَالِ تَجْرِي بِهِمْ أَعْمَالُهُمْ وَنَبِيُّكُمْ قَائِمٌ
عَلَى الصِّرَاطِ يَقُولُ رَبِّ سَلِّمْ سَلِّمْ حَتَّى تَعْجِزَ أَعْمَالُ الْعِبَادِ
حَتَّى يَجِيءَ الرَّجُلُ فَلَا يَسْتَطِيعُ السَّيْرَ إِلَّا زَحْفًا قَالَ وَفِي
حَافَتَيْ الصِّرَاطِ كَلَالِيبُ مُعَلَّقَةٌ مَأْمُورَةٌ بِأَخْذِ مَنْ أُمِرَتْ بِهِ
فَمَخْدُوشٌ نَاجٍ وَمَكْدُوسٌ فِي النَّارِ وَالَّذِي نَفْسُ أَبِي هُرَيْرَةَ بِيَدِهِ
إِنَّ قَعْرَ جَهَنَّمَ لَسَبْعُونَ خَرِيفًا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"Kelak di hari Akhir Allah Tabaraka wa Ta'ala akan mengumpulkan
semua manusia. Lalu orang-orang mukmin bangkit, dan surga telah didekatkan
kepada mereka. Mereka mendatangi Nabi Adam seraya berkata, 'Wahai ayah kami,
mohonkanlah agar pintu surga segera dibukakan untuk kami.' Adam menjawab, '(Aku
tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian), bukankah yang mengeluarkan
kalian adalah karena kesalahan bapak kalian dari surga ini? Pergilah kalian dan
mintalah kepada anakku Ibrahim Khalilullah'. Rasulullah bersabda: "Lalu
Ibrahim menjawab, 'Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian, aku
hanyalah seorang Khalil (kekasih) yang di depannya masih ada beberapa orang
kekasih. Mintalah kepada Musa shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah diajak
berbicara oleh Allah dalam sebuah percakapan'. Maka mereka pun mendatangi Musa
shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia juga berkata, 'Aku tidak pantas
memintakan hal ini untuk kalian. Mintalah kepada Nabi Isa yang telah diciptakan
dengan Kalimat Allah dan ditiupkan daripada-Nya'. Tapi Nabi Isa juga menolak
seraya berkata, 'Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian.' Maka mereka
pun mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian dia
(muhammad) berdiri dan dibukakanlah pintu untuknya, kemudian diutuslah amanah
dan silaturrahim hingga keduanya berdiri di kedua tepi shirath (jembatan),
kanan dan kiri. Lalu orang yang paling cepat dari kalian saat melewati shirath
adalah seperti kilat." Aku (Abu Hurairah) berkata, 'Ayah dan ibuku sebagai
tebusanmu, secepat kilat bagaimana maksud tuan? ' Beliau menjawab, 'Tidakkah
kamu melihat bagaimana kilat itu berlalu dan kembali lagi dengan sekejap mata?
' Kemudian yang kedua secepat hembusan angin, lalu secepat burung terbang, lalu
ada juga orang yang berlari dengan kencang di atasnya disebabkan oleh amal
kebajikannya. Ketika itu Nabi kalian berdiri di dekat shirath, dan selalu
mendoakan, "Wahai Rabbku, selamatkanlah dia, selamatkanlah dia".
Sampai pada hamba-hamba yang amalannya sangat sedikit, hingga ada seorang
lelaki yang datang dan tidak dapat menapaki shirath itu kecuali dengan
merangkak, sedang pada kedua sisinya terdapat rangkaian besi tajam yang
tergantung dan akan mengambil setiap orang yang diperintahkan untuk diambil,
hingga ada orang yang selamat tapi tubuhnya tercabik-cabik, dan ada pula orang
yang akhirnya terlempar ke dalam api neraka. Dan Demi Dzat yang jiwa Abu
Hurairah ada di tangan-Nya, sesungguhnya dasarnya neraka itu dapat dicapai
dengan perjalanan tujuh puluh tahun lamanya".
Wallahu a’lam bish shawab. [IK/bersamadakwah
Baca Juga :
\iklan |
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi indodetik.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.